BANJARMASIN, Realitaspost.com - Setelah Poco-Poco sukses mencuri perhatian dunia, Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) kembali meluncurkan senam budaya terbaru yang diberi nama ‘Ikan Nae di Pante’.
Senam ini merupakan mahakarya inspirasi dari Budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) yang resmi diperkenalkan bersama Kemenparekraf.
Tak butuh waktu lama, semangat baru ini menyebar hingga ke Kalimantan Selatan. Minggu (8/12), FOKBI Kalsel menggelar pelatihan dan sosialisasi di Sanggar Senam Enny, Jalan Cempaka Raya, Banjarmasin.
Kegiatan ini diikuti 58 peserta pelatihan instruktur senam dan 100 lebih empat kategori peserta lomba dari enam kabupaten/kota, termasuk Banjarmasin, Batola, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru
Yenny Frida Luntungan, Bintang Baru dari Kalsel, Nama Yenny Frida Luntungan, Wakil Ketua II FOKBI Kalsel, semakin bersinar setelah mencatatkan prestasi masuk 20 besar terbaik nasional dalam peluncuran senam ini.
Yenny menyebut ‘Ikan Nae di Pante’ sebagai kolaborasi sempurna antara olahraga dan budaya yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mengangkat kekayaan lokal Indonesia.
“Senam ini adalah cara unik untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan sambil melestarikan budaya bangsa,” ungkapnya.
Ia optimistis bahwa ‘Ikan Nae di Pante’ mampu mengikuti jejak Poco-Poco, yang sebelumnya meraih pengakuan dunia dengan mencetak rekor Guinness World Records.
FOKBI Kalsel tidak hanya memperkenalkan ‘Ikan Nae di Pante’ melalui pelatihan, tetapi juga menggelar Gebyar Kompetisi senam ini bersama Poco-Poco.
Acara yang meriah ini menjadi wadah bagi peserta untuk unjuk kreativitas sekaligus mendorong regenerasi atlet senam budaya di Kalimantan Selatan.
“Kami ingin senam berbasis budaya seperti ini menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Selain melestarikan tradisi, kami juga berupaya mencetak talenta berbakat yang siap mengharumkan nama Indonesia,” ujar Yenny penuh semangat.
Gerakan dinamis dan alunan musik khas NTT yang menyertai ‘Ikan Nae di Pante’ tidak hanya menghibur, tetapi juga memancarkan semangat kebanggaan budaya Indonesia.
Dengan visi besar, FOKBI yakin senam ini mampu menjadi fenomena global yang mendukung Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045.
‘Ikan Nae di Pante’ adalah bukti bahwa olahraga tidak hanya soal kebugaran, tetapi juga tentang memperkuat identitas bangsa.
Perpaduan budaya dan olahraga ini diharapkan mampu menyatukan masyarakat, menginspirasi dunia, dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam olahraga rekreasi berbasis tradisi.
Sementara, Ketua KORMI Kalsel H. Sahbirin Noor diwakili Ketua Harian KORMI Kalsel, Frans menyampaikan meski FOKBI banyak kesibukan, akan tetapi sumber daya manusia (SDM) diluar ekpetasi.
"Begitu luar biasanya FOKBI bisa mengumpulkan peserta sebanyak ini, Kormi sangat mengapresiasi," jelasnya.
Ia menambahkan, dirinya mengucapkan kepada pengurus FOKBI telah mengadakan acara ini dan terus mendukung Kormi.
"Banyak orang salah persepsi, Kormi harus turun melihat realitas," cetusnya.
Ia menerangkan, ternyata di Kalsel ini, Inorga yang kuat.
"Penggiat berkreasi, Inorga mengapresiasi dan Kormi yang memfasilitasi, " jelasnya.
Ia menegaskan, Kormi pun harus menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan pemerintah.
"Kormi juga mendukung Muhidin-Hasnur untuk pemerintah kedepannya, tanpa pemerintah, Kormi tidak bisa sampai besar sekarang ini, " pungkasnya
Berita