BANJARMASIN, Realitaspost.com - GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Kalimantan Selatan menggelar pelantikan dan pengukuhan pengurus baru periode 2024-2029 sekaligus melaksanakan Rapat Kerja 2024 dengan tema " Penyelesaian Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan Menuju Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat Kemitraan dan Pemenuhan Kewajiban FKPM di Kalimantan Selatan yang bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (19/02/2025).
Eddy Sapta Binti kembali pimpin GAPKI Kalimantan Selatan periode 2024-2029. Ketua Umum Edy Martono langsung melantik pengurus GAPKI Kalimantan Selatan.
Acara tersebut di buka oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan pembangunan, Agus Dyan Nur.
Gubernur Kalsel, H. Muhidin diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur dalam sambutannya meapresiasi atas kontribusi sektor kelapa sawit untuk perekonomian daerah dan nasional.
"Sektor ini sangat vital bagi perekonomian di kalsel. Kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) terhadap penyerapan tenaga kerja dan penyediaan bahan baku industri. Sektor ini menjadi pilar utama untuk pembangunan ekonomi daerah, " katanya.
Kita berharap pengurus GAPKI yang baru dilantik dapat menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab untuk melanjutkan sektor perkebunan kelapa sawit dengan berkolaborasi kepada pelaku usaha dan pemerintah.
"Jadi pentingnya kolaborasi antara pelaku kelapa sawit, pemerintah dan masyarakat, " jelasnya.
Tema rapat kerja yaitu "Penyelesaian kebun sawit dalam kawasan Hutan " tantangan dihadapi dalam pengelolaan kebun sawit berada dalam kawasan hutan. Optimis dengan sinergi bersama pemerintah, GAPKI, dan semua pihak yang terkait dapat do selesaikan demi percepatan peremajaan sawit rakyat.
"Pemprov bersama GAPKI berkomitmen untuk mendukung percepatan program peremajaan sawit rakyat serta untuk peningkatan sarana dan prasarana kebun dan pengembangan SDM disektor kelapa sawit. Ini merupakan langkah strategi untuk mendorong inovasi teknologi juga meoptimalkan potensi kelapa sawit yang kita miliki, "ungkapnya.
Jadi pentingnya pengembangan industri hilir untuk meningkatkan produk kelapa sawit serta menciptakan lapangan kerja baru.
"Mari kita tingkatkan harmoni antara pemerintah, pengusaha sawit dan rakyat, agar kalsel makin maju dan berdaya saing di tingkat nasional, " tutupnya.
Sementara, Ketua Umum GAPKI, Eddi Martono menyampaikan dengan tema tersebut di kegiatan ini mengenai penyelesaian kebun sawit dalam kawasan hutan percepatan peremajaan sawit rakyat kemitraan dan pemenuhan kewajiban FKPM kalsel sudah sangat tepat. Karena kondisi industri kelapa sawit di Indonesia saat terjadi penurunan produksi dan peningkatan konsumsi minyak sawit.
"Pada tahun 2024 ekspor terjadi penurunan produksi dan produktivitas hingga di 5 tahun terakhir sangat menuru. Jadi, melalui program PSR, sarpras dan SDM serta Pemenuhan Kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FKPM), " pungkasnya.
Berita